Motor injeksi semakin populer karena efisiensinya dalam penggunaan bahan bakar dan kemampuannya menjaga performa mesin tetap stabil. Namun, tidak semua pemilik motor mengetahui secara detail apa saja yang di servis motor injeksi dan bagaimana merawat sistem injeksi agar tetap optimal.
Daya Auto akan mengulas pentingnya servis motor injeksi, komponen apa saja yang wajib dicek saat servis motor injeksi, serta tips merawat sistem injeksi agar awet dan bebas masalah.
Sistem injeksi bekerja secara elektronik dan presisi tinggi. Bila tidak dirawat secara rutin, dapat muncul berbagai masalah seperti motor susah hidup, bahan bakar jadi boros, hingga penurunan performa.
Perawatan yang tepat akan:
Berikut adalah penjelasan apa saja yang di servis motor injeksi agar kamu lebih mengetahui hal apa yang perlu menjadi fokus dalam servis injeksi
Throttle body berfungsi mengatur jumlah udara yang masuk ke ruang bakar. Seiring waktu, komponen ini akan tertutup kerak karbon yang menghambat aliran udara. Saat throttle body kotor, gejalanya antara lain tarikan motor berat, idle tidak stabil, atau boros bensin. Maka dari itu, throttle body perlu dibersihkan secara rutin, minimal setiap 8.000–10.000 km.
Injektor menyemprotkan bahan bakar ke ruang pembakaran dalam tekanan tinggi. Bila injektor tersumbat atau tidak menyemprot dengan baik, hasil pembakaran menjadi tidak efisien. Pemeriksaan dan pembersihan injektor menggunakan alat khusus (injector cleaner) penting dilakukan setidaknya setiap 10.000–15.000 km, tergantung pemakaian dan jenis bahan bakar.
Sensor pada motor injeksi seperti MAP sensor, TPS, IAT, hingga O2 sensor bekerja sama dengan ECU (Electronic Control Unit) untuk mengatur campuran bahan bakar dan udara. Bila salah satu sensor bermasalah, performa motor bisa terganggu. Teknisi akan memeriksa kondisi sensor dan memastikan sinyal dari ECU bekerja dengan normal saat servis berkala.
Walaupun tidak hanya berlaku pada motor injeksi, oli yang bersih sangat memengaruhi kinerja sistem pembakaran. Oli melumasi piston dan bagian internal mesin yang terus bergerak, termasuk dalam proses pembakaran hasil injeksi. Ganti oli disarankan setiap 2.000–2.500 km untuk menjaga performa maksimal.
Filter udara harus bersih agar udara yang masuk ke ruang bakar tetap optimal. Bila filter udara kotor, ECU akan membaca data yang salah dan menyemprotkan bahan bakar tidak sesuai kebutuhan, sehingga membuat motor boros atau bahkan brebet. Periksa filter udara setiap 5.000 km dan ganti bila perlu.
Sistem injeksi membutuhkan suplai listrik stabil dari aki. Aki lemah bisa membuat injektor tidak bekerja maksimal atau motor sulit distarter. Pemeriksaan tegangan aki dan kabel-kabel kelistrikan harus dilakukan rutin, khususnya saat servis besar.
Busi berfungsi menghasilkan percikan api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar. Pada motor injeksi, busi yang aus atau tidak sesuai spesifikasi akan mengganggu efisiensi sistem. Ganti busi sesuai rekomendasi pabrikan (biasanya tiap 8.000–10.000 km).
Untuk motor matic, bagian CVT seperti belt dan roller perlu diperiksa secara berkala. Sedangkan pada motor bebek/manual, rantai dan gir harus dilumasi serta dicek kekencangannya. Meski bukan bagian langsung dari sistem injeksi, performa drivetrain sangat memengaruhi keseluruhan kinerja motor injeksi.
Berikut beberapa tips yang fokus pada perawatan sistem mesin injeksi:
Mengetahui apa saja yang di servis motor injeksi sangat penting untuk menjaga motor tetap prima. Sistem injeksi adalah teknologi canggih yang membutuhkan perawatan khusus dan berkala. Bila dirawat dengan benar, motor injeksi bisa memberikan kenyamanan, efisiensi, dan keawetan jangka panjang.
Download aplikasi Daya Auto sekarang di Play Store atau App Store untuk booking servis motor injeksi Anda tanpa antre dan langsung dari rumah! Nikmati kemudahan mencari bengkel resmi Honda terdekat dan pantau riwayat servis motor Anda hanya dalam satu aplikasi.