Tekanan angin pada ban motor matic sering kali dianggap sepele, padahal memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang kenyamanan, keamanan, dan efisiensi berkendara. Ban dengan tekanan udara yang tidak sesuai dapat mempengaruhi kestabilan motor, mempercepat keausan ban, bahkan meningkatkan risiko kecelakaan.
Lalu, sebenarnya berapa tekanan ban motor matic yang ideal? Bagaimana cara mengeceknya, dan apa akibatnya jika tekanan ban terlalu tinggi atau rendah? Simak penjelasan lengkap berikut ini.
Ban yang memiliki tekanan sesuai akan membuat kendaraan lebih stabil saat melaju di berbagai kondisi jalan. Tekanan ban yang tepat membantu menciptakan kontak optimal antara permukaan ban dan aspal, sehingga motor lebih mudah dikendalikan.
Ban yang selalu dijaga tekanan udaranya akan aus secara merata. Sebaliknya, tekanan yang tidak sesuai bisa menyebabkan keausan tidak merata, memperpendek umur ban, dan membuat Anda harus mengganti ban lebih cepat.
Motor dengan tekanan ban ideal cenderung lebih hemat bahan bakar. Ban yang terlalu kempis menciptakan hambatan tambahan saat motor berjalan, sehingga mesin harus bekerja lebih keras dan mengonsumsi lebih banyak bahan bakar.
Ban kempis atau terlalu keras bisa mengganggu manuver motor, terutama saat menikung atau mengerem mendadak. Dengan tekanan ban yang tepat, risiko selip atau kehilangan kontrol bisa diminimalisir.
Tekanan ban motor matic umumnya berbeda antara ban depan dan ban belakang. Ban belakang menanggung beban yang lebih besar karena pengendara dan beban tambahan (misalnya barang atau boncengan) cenderung lebih berat ke belakang.
Sebagai acuan umum, berikut tekanan ban motor matic yang ideal:
| Jenis Motor Matic | Ban Depan | Ban Belakang |
|---|---|---|
| Matic 110-125 cc (Beat, Scoopy, Mio, Fino) | 29 psi | 33 psi |
| Matic 150 cc (PCX, NMax, Aerox) | 30 psi | 36 psi |
| Matic 160-250 cc (ADV, Forza) | 31 psi | 36–38 psi |
Namun, sebaiknya selalu cek rekomendasi tekanan ban dari pabrikan yang biasanya tertera pada stiker di bodi motor (dekat bagasi atau dek tengah).
Tekanan ban juga bisa disesuaikan tergantung kondisi berkendara:
Gunakan tire pressure gauge untuk mengecek tekanan ban. Pengukur tekanan ini tersedia dalam bentuk analog dan digital. Pastikan pengecekan dilakukan saat ban dalam kondisi dingin (sebelum berkendara).
Mengisi angin sebaiknya dilakukan di SPBU atau bengkel resmi yang memiliki alat ukur tekanan angin yang akurat. Anda juga bisa menggunakan nitrogen sebagai pengganti angin biasa karena lebih stabil terhadap perubahan suhu dan tahan lebih lama.
Idealnya, cek tekanan ban dilakukan seminggu sekali atau minimal dua kali dalam sebulan. Terlebih jika Anda sering berkendara jarak jauh atau melewati jalan berlubang.
Jika tekanan ban terlalu tinggi, maka:
Jika tekanan ban terlalu rendah:
Merawat tekanan ban memang penting, tapi tidak kalah penting adalah melakukan servis berkala secara menyeluruh. Untuk Anda pengguna motor Honda, kini tidak perlu lagi antre di bengkel karena ada solusi digital dari Honda, yaitu aplikasi Daya Auto.
Dengan Daya Auto, Anda bisa:
Aplikasi Daya Auto sangat cocok untuk Anda yang mengutamakan kenyamanan, efisiensi waktu, dan ingin menjaga motor tetap dalam kondisi prima.
Unduh sekarang di Play Store atau App Store, dan rasakan kemudahan servis motor hanya dalam genggaman.
Tekanan ban yang ideal sangat penting untuk kenyamanan, keamanan, dan efisiensi motor matic Anda. Pastikan selalu menjaga tekanan ban sesuai rekomendasi pabrikan, dan lakukan pengecekan secara rutin. Dengan tekanan ban yang tepat, motor Anda akan lebih stabil, ban lebih awet, dan konsumsi bahan bakar lebih irit.
Untuk perawatan motor yang lebih lengkap dan praktis, gunakan aplikasi Daya Auto agar Anda bisa booking servis kapan saja tanpa antre. Servis motor jadi lebih mudah, cepat, dan terpercaya bersama Honda.