Buat kaum senior di dunia permotoran, belok di tikungan itu semacam menjentikkan jari. Segampang itu. Tapi buat newbie (mungkin kamu salah satunya), nikung itu memang selalu bikin deg-degan.
Hal yang kelihatannya sepele ini pun ternyata bisa mematikan, kalua kamu salah teknik. Kamu jangan keburu mikir gini, “Ah, belok di tikungan aja pake ribet!” Hei, tunggu dulu. Jangan takabur, anak muda.
Nih, teknik belokan di tikungan yang benar, biar kamu dan motor kesayanganmu tetap baik-baik saja.
Saat mulai berbelok, posisikan tubuh mengikuti arah belokan. Ya pasti lah. Lalu, condongkan motor ke arah belokan. Kamu ga usah banyak aksi kayak pembalap profesional. Sewajarnya aja. Lemparkan pandangan ke titik akhir tikungan.
Tetap jaga pandangan ke arah titik akhir tikungan. Waspadai adanya rintangan atau perubahan kondisi jalan. Hindari ngerem mendadak, atau malah ngebut tiba-tiba, biar kamu ga oleng. Pastikan kamu tidak mengambil jalur kendaraan dari arah berlawanan.
Waktu mulai melihat jalanan yang lurus (tidak lagi menikung), kamu segera bisa mengembalikan posisi motor tegak seperti semula. Lakukanlah dengan hati-hati.
Angle atau sudut pandang horizontal yang bisa dijangkau mata tanpa harus menggerakkan kepala adalah sekitar 180-200 derajat. Kalau secara vertikal, sekitar 140 derajat. Namun, yang benar-benar jelas terlihat adalah yang hanya terletak 1,5 derajat, di sebelah kiri dan kanan.
Makanya, kamu harus selalu melihat jauh sampai ke akhir tikungan, jika ingin berbelok. Ilmu berkendara ini kayaknya bisa kamu pake buat dapetin gebetan juga.